MAKALAH
pancasila
Disusun
oleh :
NAMA : HASNIATI
NIM
: H0417326
KELAS : FISIKA / B
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
SULAWESI BARAT
2018
BAB
II
PEMBAHASAN
A.PENGERTIAN
FILSAFAT
Kata dan istilah filsafat didalam
bahasa Arab adalah Falsafah. Secara etimologi kata falsafah berasal dari bahasa
Yunani philosophia, yang terdiri atas
dua suku kata yakni philen yang
artinya mencari atau mencintai dan Sophia,
artinya kebenaran atau kebijaksanaan.
Jadi
philosophias berarti daya upaya
pemikiran manusia untuk mencari kebenaran atau kebijaksanaan. Dari istilah
tersebut jelas bahwa orang yang berfilsafat ialah orang yang mencintai kebenaran atau mencari
kebenaran dan bukan memiliki kebenaran.
Sumber
dari filsafat yang ada didunia ini sesuai dengan istilahnya adalah manusia,
dalam hal ini akal dan pikiran manusia yang sehat, yang berusaha keras dengan
sungguh-sunguh mencari kebenaran dan akhirnya mendekati kebenaran. Oleh karena
itu manusia adalah mahluk Tuhan, meskuipun manusia itu tinggi martabatnya, akan
tetapi tidak sempurna. Maka kebanran yang dapat dicapai oleh akal pikiran
manusia tidak sempurna adanya. Bila dikaji kebenaran itu relatif sifatnya, karena
apa yang dianggap benar pada waktu sekarang ini, mungkin pada masa mendatang
hal itu tidak benar lagi. Ini tidak berarti bahwa setiap hasil pemikran manusia
itu tak ada yang benar, semuanya serba salah. Tidak !! Hasil pemikiran manusia
itu kebenarannya tidak mutlak. Jadi kebenaran mutlak adalah ditangan Tuhan Yang
Maha Esa. Mencari kebenaran dan dan tidak memiliki kebanaran itulah tujuan
semua filsafat, akhirnya mendekati kebenaran sebagai kesungguhan. Tetapi
kebenaran yang sesungguhnya atau mutlak hanya ada pada Tuhan Yang Maha Esa.
Sedangkan
ajaran agama atau agama- agama samawi yang mempunyai kitab suci bersumber dari
Tuhan Yang Maha Esa, yang disampaikan kepada seluruh umat manusia untuk menjadi pedoman hidupnya melalui wahyu dengan perantara Rasul-rasul-
Nya atau utusan Tuhan.Ajaran-ajaran agama mengandung kebenaran mutlak bersifat
sempurna dan lengkap isinya serta berlaku secara universal, tidak terikat ruang
dan waktu. Ajaran agama lebih luas dan lengkap isinya, baik kaidah-kaidah
pokok, norma-norma kebenaran, petunjuk-petunjuk secar a teknik maupun
sanksi-sanksinya yang tegas dan jelas atau pahala dan dosa serta siksa
tercantum didalamnya.
Dalam
arti praktis, filsafat ialah alam berpikir atau alam pikiran. Berfilsafat ialah
berpikir, tetapi berpikir secara mendalam, artinya berpikir sampai ke
akar-akarnya dan sungguh-sungguh tentang hakikat sesuatu
Beberapa
definisi Filsafat :
1. Plato
(427 SM-348 SM). Ahli Filsafat Yunani, Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang
berminat mencapai kebenaran yang asli.
2. Aristoteles
(382-322 SM), murid Plato : Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi
kebenaran yang terkandung didalamnya ilmu metafisika, logika, retorika, etika,
ekonomi, poltik dan estetika
3. Al
Farabi (870-950 M) : Filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang alam wujud
bagaimana hakikat yang sebenarnya.
B.FUNGSI
FILSAFAT
Beberapa Fungsi Filsafat
diantaranya :
· Filsafat
sangat berguna karena dengan belajar filsafat, kita semakin mampu mengani
pertanyaan-pertanyaan mendasar (makna realitas dan tanggung jawab) yang tidak
terletak dalamwewenang metode ilmu khusus.
· Berfilsafat
mengajak manusia bersikap arif, berwawasan luas terhadap berbagai problem yang
dihadapi. Manusia diharapkan mampu memecahkan problem tersebut dengan cara
mengientifikasikannya agar jawaban-jawaban dapat diperoleh dengan mudah
· Filsafat
dapat membentuk pengalaman kehidupan secara kreatif atas dasar pandangan hidup
atau ide-ide yang muncul karena keinginannya.
· Filsafat
dapat membentuk sikap kritis seseorang
dalam menghadapi permasalahan, baik dalam kehidupan
sehari-hari maupun kehidupan lainnya secara lebih rasional, arif dan tidak
terjebak dalam fanatisme yang berlebihan
· Kemampuan
menganalisis, yaitu analisi kritis secara komprehensif dan sintesis atas
berbagai permasalahan ilmiah yang dituangkan dalam suatu riset atau kajian
ilmiah lainnya. Filsafat dilaksanakan dalam suatu suasana pengetahuan yang
mementingkan konterol atau pengawasan. Oleh karena itu, nilai ilmu pengetahuan
timbul dari fungsinya, sedangkan fungsi filsafat timbul dari nilainya.
C.PENGERTIAN
PANCASILA
Ada beberapa pengertian pancasila
yaitu :
1. Pengertian
pancasila secara etimologis
2. Perkataan
pancasila mula-mula terdapat dalam perpustakaan Buddha yaitu dalam kitab
tripitaka dimana dalam ajaran Buddha tersebut terdapat suatu ajaran moral untuk
mencapai nirwana / surge melalui pancasila yang isinya 5 J (idem).
3. Pengertian
pancasila secara termitologis
Proklamasi
17 agustus 1945 telah melahirkan Negara RI untuk melengkapi alat-alat
perlengkapan Negara PPKI mengadakan sidang pada tanggal 18 agustus 1945 dan
berhasil mengesahkan UUD 45 dimana didalam bagian pembukaan yang terdiri dari 4
alinea didalamnya tercantum rumusan pancasila.Rumusan pancasila tersebut secara
konstitusional sah dan benar sebagai dasar Negara RI yang disah kan oleh PPKI
yang mewakili seluruh rakyat Indonesia.
D. PENGERTIAN
FILSAFAT PANCASILA
Secara
umum filsafat pancasila adalah hasil berfikir / pemikiran yang sedalam-dalamnya
dari bangsa Indonesia yang dianggap,dipercaya, dan diyakini sebagai sesuatu (
kenyataan,norma-norma,nilai-nilai) yang paling benar,paling adil,paling
bijaksana,paling baik dan paling sesuai bagi bangsa Indonesia.
Dan
kalau dibedakan filsafat dalam arti teoritis dan filsafat dalam arti
praktis,filsafat pancasila digolongkan dalam arti praktis.ini berarti bahwa
filsafat pancasila didalam mengadakan pemikiran yang sedalam-dalamnya,tidak
hanya bertujuan mencari kebenaran dan kebijaksanaan,tidak sekedar untuk
memenuhi hasrat ingin tahu dari manusia yang tidak habis-habisnya,tetapi juga
dan terutama hasil pemikiran yang berwujud filsafat pancasila tersebut
dipergunakan sebagai pedoman hidup sehari-hari (pandangan hidup,filsafat
hidup,way of the life,weltanschauung dan sebagainya) agar hidupnya dapat
mencapai kebahagiaan lahir dan batin,baik di dunia maupun di akhirat.
Selanjutnya
filsafat pancasila mengukur adanya kebenaran yang bermacam-macam dan
bertingkat-tingkat sebagai berikut :
1. Kebenaran
indra ( pengetahuan biasa).
2. Kebenaran
ilmiah (ilmu-ilmu pengetahuan).
3. Kebenaran
filosofis (filsafat).
4. Kebenaran
religious (religi).
E.FUNGSI UTAMA
FILSAFAT PANCASILA BAGI BANGSA DAN NEGARA RI
a) Filsafat
pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia.
b) Filsafat
pancasila sebagai dasar Negara republik Indonesia.
c) Filsafat
pancasila sebagai jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia.
d) Falsafah
pancasila sebagai dasar falsafah Negara Indonesia.
F.PANCASILA
DALAM PENDEKATAN FILSAFAT
Untuk
mengetahui secara mendalam tentang Pancasila, perlu pendekatan filosofis.
Pancasila dalam pendekatan filsafat adalah ilmu pengetahuan yang mendalam
mengenai Pancasila. Filsafat Pancasila dapat didefenisikan secara ringkas
sebagai refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila dalam bangunan bangsa
dan negara Indonesia ( Syarbaini dalam Winarno). Untuk mendapatkan pengertian
yang mendalam dan mendasar, kita harus mengetahui sila-sila yang membentuk
Pancasila itu.Berdasarkan pemikiran filsafai, Pancasila sebagai filsafat pada
hakikatnya merupkan suatu nilai ( Kaelan dan Winarno). Rumusan Pancasila
sebagaimana terdapat dalam pembukaan UUD 1945 Alenia IV adalah sebagai berikut
:
1. Ketuhanan
Yang Maha ESa
2. Kemanusiaan
Yang Adil dan Beradab
3. Persatuan
Indonesia
4. Kerakyatan
Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusuwaratan / Perwakilan
5. Keadilan
Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Kelima
sila dari Pancasila pada hakikat nya adalah satu nilai. Nilai-nilai merupakan
perasan dari Pancasila tersebut adalah :
1. Nilai
Ketuhanan
2. Nilai
Kemanusiaan
3. Nilai
Persatuan
4. Nilai
Kerakyatan
5. Nilai
Keadilan
Nilai
itu selanjutnya menjadi sumber nilai bagi penyelenggaraan kehidupan bernegara
Indonesia. Apakah nilai itu sebenarnya? Secara etimologi, nilai berasal dari
kata value (Inggris) yang berasal
dariu kata valere (Latin) yang
berarti : kuat, baik, berharga. Dengan demikian secara sederhana, nilai (value) adalah sesuatu yang berguna.
Nilai bersifat abstrak, seperti sebuah ide, dalam arti tidak dapat ditangkap
melalui indra, yang dapat ditangkap adalah objek yang memiliki nilai. Nilai
juga mengandung harapan akan sesuatu yang diinginkan. Nilai bersifat normative,
suatu keharusan (das sollen) yang
menuntut diwujudkan dalam tingkah laku. Nilai juga menjadi pendorong/motivator
hidup manusia.
Dalam
filsafat Pancasila terdapat 3 (tiga) tingkatan nilai, yaitu nilai dasar, nilai
instrumental dan nilai praktis.
1. Nilai
Dasar
Nilai yang mendasari
nilai instrumental. Nilai dasar yaitu
asas-asas yang kita terima sebagai dalil yang bersifat sedikit banyak mutlak.
Kita menerima nilai dasar itu sebagai sesuatu yang benar atau tidak perlu
dipertanyakan lagi. Nilai-Nilai dasar sandiri dalam Pancasila adala Nilai-nilai
dari sila-sila Pancasila. Nilai dasar itu mendasari semua aktivitas kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Nilai dasar bersifat fundamental dan
tetap
2. Nilai
Instrumental
Nilai sebagai
pelaksanaan umum dari nilai dasar. Umumnya terbentuk norma sosial dan norma
hukum yang selanjutnya akan terkristalisasi dalam peraturan dan mekanisme
lembaga-lembaga negara.
3. Nilai
Praksis
Nilai yang sesungguhnya
kita laksanakan dalam kenyataan. Nilai Praksis sesungguhnya menjadi batu ujian,
apakah nilai dasar dan nilai instrumental itu benar-benar hidup dalam
masyarakat Indonesia.
G.PERKEMBANGAN
PENERAPAN PANCASILA
Di era reformasi ini,pancasila
seakan tidak memilki kekuatan mempengaruhi dan menuntun masyarakat.pancasila
tidak lagi popular seperti pada masa lalu.Elit politik dan masyarakat terkesan
masa bodoh dalam melakukan implementasi nilai-nilai pancasila dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.pancasila memang sedang kehilangan legitimasi,rujukan
dan elan vitalnya.sebab utamanya sudah umum kita ketahui,karena rejim orde lama
dan orde baru menempatkan pancasila sebagai alat kekuasaan yang otoriter.
Terlepas dari kelemahan masa
lalu,sebagai konsensus dasar dari kedirian bangsa ini,pancasila harus tetap
sebagai ideologi kebangsaan.Pancasila harus tetap menjadi dasar dari penuntasan
persoalan kebangsaan yang kompleks seperti globalisasi yang selalu
mendikte,krisis ekonomi yang belum terlihat penyelesaiannya,dinamika politi
local yang berpotensi disintegrasi,dan segregasi sosial dan konflik komunalisme
yang masih rawan.kelihatannya,yang diperlukan dalam konteks era reformasi
adalah pendekatan-pendekatan yang lebih konseptual,komprehensif,konsisten,integrative,sederhana
dan relevan dengan perubahan-perubahan yang terjadi dalam kehidupan
masyarakat,bangsa dan Negara.
Di sisi lain,resim informasi
sekarang ini juga menampakkan diri untuk” malu-malu” terhadap pancasila.jika
kita simak kebijakan yang dikeluarkan ataupun berbagai pernyataan dari pejabat
Negara,mereka tidak pernah lagi mengikutkan kata-kata pancasila.Hal ini jauh
berbeda dengan masa orde baru yang hampir setiap pernyataan pejabatnya
menyertakan kata-kata pancasila menarik sekali pertanyaan yang dikemukakan
Peter Luwek yaitu apakah Rezim Reformasi ini masih memiliki konsistensi dan
komitmen terhadap Pancasila ? dinyatakan bahwa Rezim reformasi tampaknya ogah
dan alergi bicara tentang pancasila.Mungkin Rezim informasi mempunyai cara
sendiri mempraktikkan pancasila.rezim ini tidak ingin di nilai melakukan
indoktrinasi pancasila dan tidak ingin menjadi seperti dua Rezim sebelumnya
yang menjadikan pancasila sebagai ideology kekuasaan.
Berdasarkan uraian diatas
menunjukkan bahwa di era reformasi ini elemen masyarakat bangsa tetap
menginginkan pancasila meskipun dalam pemaknaanyang berbeda dari orde
sebelumnya.Demikian pula Negara atau Rezim yang berkuasa tetap menempatkan
pancasila dalam bangunan Negara Indonesia.Selanjutnya juga keinginan
menjalankan pancasila ini dalam praktek kehidupan bernegara atau lazim
dinyatakan dengan istilah melaksanakan pancasila.Justru dengan demikian
memunculkan masalah yang menarik yaitu bagaimana melaksanakan pancasila itu
dalam kehidupan bernegara ini
BAB
III
PENUTUP
- Kesimpulan
Setelah memperhatikan
isi dalam pembahasan ini,maka kami tarik kesimpulan bahwa filsafat pancasila
adalah hasil berfikir /pemikiran yang sedalam-dalamnya dari bangsa Indonesia
yang dianggap,dipercaya dan diyakini sebagai sesuatu
(kenyataan,norma-norma,nilai-nilai) yang paling benar,paling adil,paling
bijaksana,paling baik dan paling sesuai bagi bangsa Indonesia.
Fungsi utama filsafat
pancasila bagi bangsa dan Negara Indonesia yaitu filsafat pancasila sebagai
pandangan hidup bangsa Indonesia,pancasila sebagai dasar Negara republik
Indonesia,pancasila sebagai jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia.
Falsafah pancasila
sebagai dasa falsafah Negara Indonesia,hal tersebut dapat dibuktikan dengan
ditemukannya dalam beberapa dokumen historis dan di dalam perundang-undangan
Negara Indonesia.
- Saran
Warga
Negara Indonesia merupakan sekumpulan orang yang hidup dan tinggal di Negara
Indonesia.Oleh Karena itu sebaiknya warga Negara Indonesia harus lebih meyakini
atau mempercayai,menghormati,menghargai menjaga,memahami dan melaksanakan
segala hal yang telah dilakukan oleh para pahlawan khususnya dalam pemahaman
bahwa falsafah pancasila adalah sebagai dasar falsafah Negara
Indonesia.sehingga kekacauan yang sekarang terjadi ini dapat diatasi dan lebih
memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan Negara Indonesia ini.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar