Rabu, 09 Oktober 2019

MAKALAH SEJARAH FISIKA


MAKALAH

SEJARAH PERKEMBANGAN SAINS PADA
 ZAMAN NIRLEKA

                                                                                      





                          
Disusun oleh :
HASNIATI
H0417326

PENDIDIKAN FISIKA 2018
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
2018


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Perkembangan Sains pada Zaman Nirkela”
Makalah ini berisikan tentang informasi perkembangan, bukti-bukti, dan tokoh-tokoh sains pada zaman nirleka, zaman batu tua, zaman batu muda dan logam. Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin.



Majene, 12 september 2019



Penulis











DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iii

I. PENDAHULUAN
      A.Latar Belakang.................................................................................................... 1
      B. Rumusan Masalah.............................................................................................. 1
      C.Tujuan Penulisan................................................................................................. 2

II. PEMBAHASAN
      A. Perkembangan Sains pada Zaman Nirkela......................................................... 3
      B. Tokoh Perkembangan ......................................................................................  5
      C.Zaman batu dan zaman logam ............................................................................ 6

III. PENUTUP
      A. Kesimpulan...................................................................................................... 10
      B. Saran................................................................................................................ 10
     
      DAFTAR PUSTAKA










PENDAHULUAN

Masa Praaksara adalah masa dimana manusia belum mengenal tulisan atau disebut masa prasejarah atau nirleka yang artinya tidak adanya tulisan. Masa praaksara berlangsung dari adanya manusia sampai manusia mengenal tulisan. Kita dapat mengetahui masa praaksara melalui peninggalan-peninggalan yang bukan berupa tulisan seperti: fosil, artefak, dan alat-alat yang digunakan pada masa praaksara.
Sains adalah sekumpulan pengetahuan empiris, teoritis, dan pengetahuan praktis tentang dunia alam, yang dihasilkan oleh para ilmuwan yang menekankan pengamatan, penjelasan, dan prediksi dari fenomena di dunia nyata. Sejarah sains adalah studi tentang sejarah perkembangan sains dan pengetahuan ilmiah, termasuk ilmu alam dan ilmu sosial. (sejarah seni dan humaniora disebut sebagai sejarah filologi) Dari abad ke-18 sampai akhir abad ke-20, Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan merupakan hal yang menarik untuk dikaji. Sebab, hal ini terkait dengan kisah perjalanan peradaban dunia. Selain itu, dengan memahami sejarah ilmu pengetahuan, maka kita bisa memahami asal usul sebuah pemikiran dan belajar tentang hal yang baik danburuk dari sejarah tersebut. Dengan demikian akan diperoleh sebuah konsep pengetahuan yang lebih baik dan terbaru demi meningkatkan pengetahuan manusia.
Banyak kisah yang mewarnai sejarah perkembangan ilmu pengetahuan mulai dari kegagalan sampai penemuan-penemuan yang dianggap spektakuler. Karena perkembangan ilmu pengetahuan alam (sains) tidaklah muncul dengan sendirinya. Oleh karena itu, sebagai manusia yang selalu lapar akan pengetahuan harus mengetahui secara detail sejarah perkembangan ilmu pengetahuan dari waktu ke waktu.

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka masalah dalam makalah ini dirumuskan sebagai berikut :
1.Bagaimana perkembangan sains pada zaman nirleka?
2.Siapa sajakan tokoh-tokoh pada zaman nirleka?
3.Apa yang dimaksud dengan zaman batu dan logam?

Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan di atas, maka tujuan dalam makalah ini yaitu:
1.Mengetahui perkembangan sains pada zaman nirleka.
2.Mengetahui tokoh-tokoh pada zaman nirleka.
4.Mengetahui zaman batu dan logam





BAB II
PEMBAHASAN

A.    Perkembangan Sains pada Zaman Nirleka

Berdasarkan geologi, terjadinya bumi sampai sekarang dibagi ke dalam empat zaman. Zaman-zaman tersebut merupakan periodisasi atau pembabakan prasejarah yang terdiri dari:
1.      Arkaezoikum
Zaman ini berlangsung kira-kira 2500 juta tahun, pada saat itu kulit bumi masih panas, sehingga tidak ada kehidupan. Dapat diartikan sebagai masa tanpa kehidupan. Bumi masih dalam keadaan membara dan jarak bumi dan bulan masih sangat dekat, berbagai benda ruang angkasa seperti meteor atau meteirit (berukuran kecil) dengan mudah jatuh ke bumi yang belum terlindung udara.
2.      Paleozoikum
Paleozoikum atau sering pula disebut sebagai zaman primer atau zaman hidup tua berlangsung selama 340 juta tahun. Makhluk hidup yang muncul pada zaman ini seperti mikro organisme, ikan, ampibi, reptil dan binatang yang tidak bertulang punggung.

3.      Mesozoikum
Mesozoikum atau sering pula disebut sebagai zaman sekunder atau zaman hidup pertengahan berlangsung selama kira-kira 140 juta tahun, antara 251 hingga 65 juta tahun yang lalu. Pada zaman pertengahan ini, reptil besar berkembang dan menyebar ke seluruh dunia sehingga pada zaman ini sering pula disebut sebagai zaman reptil.
4.      Neozoikum
Neozoikum atau zaman hidup pertengahan dibagi menjadi menjadi dua zaman, yaitu zaman Tersier dan zaman Kuartier. Zaman Tersier berlangsung sekitar 60 juta tahun. Zaman ini ditandai dengan berkembangnya jenis binatang menyusui.Sementara itu, Zaman Kuartier ditandai dengan munculnya manusia sehingga merupakan zaman terpenting. Zaman ini kemudian dibagi lagi menjadi dua zaman, yaitu zaman Pleitosen dan Holosin.
Zaman Pleitosen (Dilluvium) berlangsung kira-kira 600.000 tahun yang ditandai dengan adanya manusia purba.Zaman pleistosen ditandai dengan meluasnya lapisan es di kedua kutub Bumi (zaman glacial) dan diseling dengan zaman ketika es kembali mencair (zaman interglacial). Keadaan ini silih berganti selama zaman pleistosin sampai empat kali. Di daerah tropika zaman glacial ini berupa zaman hujan (zaman pluvial) yang diseling dengan zaman kering (interpluvial). Corak penghidupan yang menggantungkan diri kepada alam masih lanjut pada masa Pasca plestosen atau permulaan Holosen. Corak mementingkan perburuan dan pengumupulan bahan makanan terbukti dari alat-alat batu yang dapat ditemuka di beberapa tempat misalnya kapak genggam Sumatra. Gejala hidup bercocok tanam dan beternak timbul sekitar 6000 tahun sebelum masehi kegiatan lain dalam corak penghidupan yang makin meningkat dengan pesat ini ialah penyempurnaan teknik pembuatan alat-alat batu yang mulai diupam dengan halus melalui proses yang lebih maju. Zaman pleistosen berakhir 10.000 tahun Sebelum Masehi kemudian diikuti oleh datangnya zaman Alluvium atau zaman Holosin yang masih berlangsung sampai sekarang. Dari zaman ini muncullah nenek moyang manusia sekarang, yaitu spesies homo sapiens atau makhluk cerdas.






B.     Tokoh Perkembangan (Zaman Kejayaan Yunani)
Masa 600 tahun sebelum masehi sampai kurang lebih 200 tahun sebelum masehi biasanya disebut jaman Yunani. Dalam jaman itu proses-proses perkembangan know how tetap mendasari kehidupan sehari-hari, sekalipun tingkatannya sudah jauh lebih maju dari pada jaman sebelumnya.
Dalam lapangan pengetahuan yang berdasarkan sikap dan pemikiran yang sekedar menerima apa adanya, terjadi perubahan besar, dan perubahan ini dianggap sebagai dasar ilmu pengetahuan modern. Hal ini berdasarkan pada sikap bangsa Yunani yang tidak dapat menerima pengalaman-pengalaman tersebut secara pasif – receptif. Mereka memilih “inquiry atitud” dan “inquiry mind”.
Tokoh Yunani yang memberikan sumbangan pada perkembangan ilmu pengetahuan, di antaranya adalah Thales, Pythagoras, Aristoteles, dan Archimedes.
1.      Thales (624-548 SM)
Dianggap sebagai orang pertama yang mempertanyakan dasar dari alam dan isi dari alam ini. Dalam rangka membahas perkembangan ilmu pengetahuan, yang terpenting bukanlah jawaban yang diberikan, tetapi diajukannya pertanyaan tersebut. Thales menekankan pentingnya pertanyaan. Pengajuan pertanyaan yang terus menerus akan menimbulkan atau menyebabkan pemeriksaan dan penelitian yang terus menerus juga. Dengan demikian pertanyaan suatu motor yang tetap mendorong pemikiran dan penyelidikan.

2.      Pythagoras (580-500 SM)
Pythagoras adalah ahli filsafat yang sangat penting dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan. Salah satu penemuannya yang terkenal adalah hukum atau dalil Pythagoras, yaitu bahwa dalam segitiga siku-siku dengan sisi-sisi A dan B serta hepotenusa C , berlaku A2 + B2 = C2.

3.      Aritoteles (384-322 SM)
Peninggalannya yang penting dalam hubungannya dengan ilmu pengetahuan adalah logika, biologi, dan metafisika. Dalam bukunya yang berjudul logika, ia mengemukakan analisis bahasa yang didasarkan pada silogisme. Pada dasarnya, silogisme terdiri dari 3 kalimat. Kalimat ke-1 mengutarakan soal yang umum disebut premis mayor. Kalimat ke-2 mengenai soal yang khusus dan disebut premis minor. Kalimat ke-3 merupakan kesimpulan yang ditarik berdasarkan kedua premis tersebut.
4.      Archimedes (287-212 SM)
Archimedes mempelajari matematika, fisika, dan mekanika serta menerapkan sebagian penemuannya pada usaha membuat alat-alat. Perhitungan dan penemuan hukum Archimedes dimulai dengan pengalaman, dan kemudian diidealisasikan dalam alam pemikiran(analisis teoritis), akhirnya dibuktikan dengan percobaan. Dengan demikian, sebenarnya Archimedes sudah menemukan landasan ilmu pengetahuan modern.

C.     Zaman Batu dan Zaman Logam
1.      Zaman Batu
Zaman Batu terjadi sebelum logam dikenal. Zaman batu menunjuk pada suatu periode di mana alat-alat kehidupan manusia umumnya/dominan terbuat dari batu, walaupun ada juga alat-alat tertentu yang terbuat dari kayu dan tulang. Zaman batu ini diperiodisasi lagi menjadi 4 zaman, antara lain:
a.       Paleolitikum (Zaman Batu Tua)
Paleotikum adalah zaman prasejarah yang bermula kira-kira 50.000 hingga 100.000 tahun yang lalu. Periode zaman ini adalah antara tahun 50.000 SM - 10.000 SM.Pada zaman ini, manusia Peking dan manusia Jawa telah ada. Di Afrika, Eropa dan Asia, manusia Neanderthal telah hidup pada awal tahun 50.000 SM, manakala pada tahun 20 000 SM, manusia Cro-magnon sudah menguasai kebudayaan di Afrika Utara dan Eropa. Dengan tokohnya adalah manusia purba, perkembangan ilmu dicirikan dengan penggunaan alat-alat sederhana yang dibuat dari batu dan tulang, mengenal cocok taman dan beternak, dan dalam kehidupan sehari-hari didasari dengan pengamatan primitif menggunakan sistem “trial and error” (mencoba-coba dan salah) yang kemudian berkembang menjadi “know how”.

Beberapa perkembangan kebudayaan ditemukan di sekitar Pacitan (ditemukan oleh Von Koenigswald) dan Ngandong. Pada zaman ini, manusia hidup secara nomaden atau berpindah-pindah dalam kumpulan kecil untuk mencari makanan. Mereka mencari biji-bijian, umbi, serta dedaunan sebagai makanan. Mereka tidak bercocok tanam. Mereka menggunakan batu, kayu dan tulang binatang untuk membuat peralatan sehari-hari. Alat-alat ini juga digunakan untuk mempertahankan diri dari musuh. Peninggalan yang ditemukan antara lain berupa peralatan batu seperti flakes (alat penyerpih berfungsi misalnya untuk mengupas, menguliti), chopper (kapak genggam/alat penetak), selain itu terdapat pula peralatan dari tulang.

Kapak genggam banyak ditemukan di daerah Pacitan, biasa disebut Chopper (alat penetak/pemotong). Dinamakan kapak genggam karena alat tersebut serupa dengan kapak, tetapi tidak bertangkai dan cara menggunakannya dengan cara menggenggam. Pembuatannya dengan cara memangkas salah satu sisi batu sampai menajam dan sisi lainnya dibiarkan apa adanya sebagai tempat menggenggam.
Spesies manusia purba yang telah ada: Meganthropus Paleojavanicus, Pithecanthropus Erectus (Pithecanthropus Mojokertensis, Pithecanthropus Robustus)

b.      Mesolitikum
Mesolitikum atau Zaman Batu Tengah (Bahasa Yunani: mesos “tengah”, lithos batu) adalah suatu periode dalam perkembangan teknologi manusia, antara Paleolitik atau Zaman Batu Tua dan Neolitik atau Zaman Batu Muda. Istilah ini diperkenalkan oleh John Lubbock dalam makalahnya "Zaman Prasejarah" (bahasa Inggris: Pre-historic Times) yang diterbitkan pada tahun 1865.
Pada zaman mesolitikum di Indonesia, manusia hidup tidak jauh berbeda dengan zaman paleolitikum, yaitu dengan berburu dan menangkap ikan, namun manusia pada masa itu juga mulai mempunyai tempat tinggal agak tetap dan bercocok tanam secara sederhana. Tempat tinggal yang mereka pilih umumnya berlokasi di tepi pantai (kjokkenmoddinger) dan goa-goa (abris sous roche) sehingga di lokasi-lokasi tersebut banyak ditemukan berkas-berkas kebudayaan manusia pada zaman itu.

c.       Neolitikum (Zaman Batu Muda)
Neolitikum atau Zaman Batu Muda adalah fase atau tingkat kebudayaan pada zaman pra aksara yang mempunyai ciri-ciri berupa unsur kebudayaan, seperti peralatan dari batu yang diasah, pertanian menetap, peternakan, dan pembuatan tembikar.


d.      Megalitikum (Zaman batu besar)
Megalitikum berasal dari kata mega yang berarti besar, dan lithos yang berarti batu. Zaman Megalitikum biasa disebut dengan zaman batu besar, karena pada zaman ini manusia sudah dapat membuat dan meningkatkan kebudayaan yang terbuat dan batu-batu besar. Pada zaman ini manusia sudah mengenal kepercayaan. Walaupun kepercayaan mereka masih dalam tingkat awal, yaitu kepercayaan terhadap roh nenek moyang. Kepercayaan ini muncul karena pengetahuan manusia sudah mulai meningkat. Menurut Von Heine Geldern, kebudayaan Megalithikum menyebar ke Indonesia melalui 2 gelombang yaitu :

a.  Megalith Tua menyebar ke Indonesia pada zaman Neolithikum (2500-1500 SM) dibawa oleh pendukung Kebudayaan Kapak Persegi (Proto Melayu). Contoh bangunan Megalithikum adalah menhir, punden berundak-undak, Arca-arca Statis.
b.  Megalith Muda menyebar ke Indonesia pada zaman perunggu (1000-100 SM) dibawa oleh pendukung Kebudayaan Dongson (Deutro Melayu). Contoh bangunan megalithnya adalah peti kubur batu, dolmen, waruga Sarkofagus dan arca-arca dinamis. Apa yang dinyatakan dalam uraian di atas, dibuktikan dengan adanya penemuan bangunan batu besar seperti kuburan batu pada zaman prasejarah, banyak ditemukan manik-manik, alat-alat perunggu dan besi.

2.      Zaman Logam
Dengan tokohnya kerajaan Mesir, juga kerajaan Cina dan Sumeria, berkembang pemakaian logam, terutama besi dan perunggu sebagai bahan peralatan sehari-hari, baik sebagai perhiasan, peralatan masak, atau bahkan peralatan perang dan patung. Contohnya adalah karya-karya, seperti patung istri raja Firaun (Neferitti ) dari Mesir; penggunaan alat-alat dari besi sekitar abad 15 s.M di Sumeria (Irak), penggunaan peralatan perang dari perunggu di Cina pada masa Dinasti Shang (abad 15 s.M), dan penggunaan besi untuk peralatan perang pada masa Dinasti Chin (abad 5 s.M).
Zaman Logam, yaitu kebudayaan manusia sebagian besar menggunakan benda-benda yang terbuat dari logam atau zaman ketika manusia sudah menggunakan alat-alat kehidupan dengan peralatan yang berasal dari logam.
·         Zaman Tembaga, adalah zaman ketika manusia mulai mengenal peralatan dari logam.
·         Zaman Perunggu, adalah zaman ketika manusia mampu membuat alat-alat dari perunggu. Contohnya: Kapak Corong, nekara, dan perhiasan perunggu.
·         Zaman Besi, yaitu zaman ketika manusia telah dapat mengolah bijih-bijih besi untuk membuat peralatan-peralatan yang dibutuhkan.







BAB III
PENUTUP

1.      zaman nirkela adalah istilah yang digunakan untuk merujuk kepada masa dimana catatan sejarah yang tertulis belum tersedia.
2.      Tokoh perkembangan sains pada masa kejayaan yunani meliputi: Thales, Pythagoras, Aristoteles, dan Archimedes. Sedangkan tokoh perkembangan pada zaman renaissance adalah Nicholas Copernicus, Galileo Galilei, Tycho Brahe, Johannes Kepler, Francies Bacon, dan Andreas Vesalius.
3.      Zaman batu menunjuk pada suatu periode di mana alat-alat kehidupan manusia umumnya/dominan terbuat dari batu, walaupun ada juga alat-alat tertentu yang terbuat dari kayu dan tulang.
4.      Zaman Logamyaitu kebudayaan manusia sebagian besar menggunakan benda-benda yang terbuat dari logam atau zaman ketika manusia sudah menggunakan alat-alat kehidupan dengan peralatan yang berasal dari logam.

Seluruh peserta diskusi harus selalu aktif dalam kegiatan belajar mengajar baik itu berupa bertanya, memberikan jawaban, maupun memberikan sanggahan agar tujuan dari pembelajaran tersebut dapat dicapai dengan maksimal.
















Abadiyah, Muflihatul. 2014. Sejarah Perkembangan Sains. Diakses dari  http://muflihatulabadiyah.blogspot.co.id/2014/12/sejarah-perkembangan-sains.html pada 10 Maret 2018

Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika edisi kelima. Jakarta: Erlangga

Nagato, Arista. 2011. Perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam. Diakses dari http://aristanagato.blogspot.co.id/2011/03/perkembangan-ilmu-pengetahuan-alam.html pada 09 Maret 2018


Tidak ada komentar: