MAKALAH
SEJARAH PERKEMBANGAN
SAINS PADA
ZAMAN NIRLEKA
Disusun oleh :
HASNIATI
H0417326
PENDIDIKAN FISIKA 2018
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
2018
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Perkembangan Sains pada Zaman
Nirkela”
Makalah
ini berisikan tentang informasi perkembangan, bukti-bukti, dan tokoh-tokoh
sains pada zaman nirleka, zaman batu tua, zaman batu muda dan logam. Diharapkan
Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua.
Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir
kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin.
Majene, 12 september 2019
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iii
I. PENDAHULUAN
A.Latar
Belakang.................................................................................................... 1
B. Rumusan
Masalah.............................................................................................. 1
C.Tujuan
Penulisan................................................................................................. 2
II. PEMBAHASAN
A. Perkembangan Sains pada Zaman
Nirkela......................................................... 3
B. Tokoh Perkembangan ...................................................................................... 5
C.Zaman batu dan zaman logam ............................................................................ 6
III. PENUTUP
A. Kesimpulan...................................................................................................... 10
B. Saran................................................................................................................ 10
DAFTAR
PUSTAKA
PENDAHULUAN
Masa
Praaksara adalah masa dimana manusia belum mengenal tulisan atau disebut
masa prasejarah atau nirleka yang artinya tidak adanya tulisan. Masa
praaksara berlangsung dari adanya manusia sampai manusia mengenal tulisan. Kita
dapat mengetahui masa praaksara melalui peninggalan-peninggalan yang bukan
berupa tulisan seperti: fosil, artefak, dan alat-alat yang digunakan pada masa
praaksara.
Sains adalah sekumpulan pengetahuan
empiris, teoritis, dan pengetahuan praktis tentang dunia alam, yang dihasilkan
oleh para ilmuwan yang menekankan pengamatan, penjelasan, dan prediksi dari fenomena di dunia nyata. Sejarah sains adalah studi tentang
sejarah perkembangan sains dan pengetahuan ilmiah, termasuk ilmu alam dan ilmu sosial. (sejarah seni dan humaniora disebut
sebagai sejarah filologi) Dari abad ke-18 sampai akhir abad ke-20, Sejarah
perkembangan ilmu pengetahuan merupakan hal yang menarik untuk dikaji.
Sebab, hal ini terkait dengan kisah perjalanan peradaban dunia. Selain itu,
dengan memahami sejarah ilmu pengetahuan, maka kita bisa memahami asal usul
sebuah pemikiran dan belajar tentang hal yang baik danburuk dari sejarah
tersebut. Dengan demikian akan diperoleh sebuah konsep pengetahuan yang lebih
baik dan terbaru demi meningkatkan pengetahuan manusia.
Banyak kisah yang mewarnai sejarah
perkembangan ilmu pengetahuan mulai dari kegagalan sampai penemuan-penemuan
yang dianggap spektakuler. Karena perkembangan ilmu pengetahuan alam (sains)
tidaklah muncul dengan sendirinya. Oleh karena itu, sebagai manusia yang selalu
lapar akan pengetahuan harus mengetahui secara detail sejarah perkembangan ilmu
pengetahuan dari waktu ke waktu.
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka masalah
dalam makalah ini dirumuskan sebagai berikut :
1.Bagaimana perkembangan sains pada
zaman nirleka?
2.Siapa sajakan tokoh-tokoh pada zaman
nirleka?
3.Apa yang dimaksud dengan zaman batu dan logam?
Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan di atas, maka tujuan
dalam makalah ini yaitu:
1.Mengetahui perkembangan sains pada
zaman nirleka.
2.Mengetahui tokoh-tokoh pada zaman
nirleka.
4.Mengetahui zaman batu dan logam
PEMBAHASAN
A. Perkembangan Sains pada Zaman
Nirleka
Prasejarah atau nirleka (nir: tidak ada, leka: tulisan)
adalah istilah yang digunakan untuk merujuk kepada masa di mana catatan sejarah
yang tertulis belum tersedia. Zaman prasejarah dapat dikatakan bermula pada
saat terbentuknya alam semesta, namun umumnya digunakan untuk mengacu kepada
masa di mana terdapat kehidupan di muka Bumi dimana manusia mulai hidup. Batas
antara zaman prasejarah dengan zaman sejarah adalah mulai adanya tulisan. Hal
ini menimbulkan suatu pengertian bahwa prasejarah adalah zaman sebelum
ditemukannya tulisan, sedangkan sejarah adalah zaman setelah adanya tulisan.
Berakhirnya zaman prasejarah atau dimulainya zaman sejarah untuk setiap bangsa
di dunia tidak sama tergantung dari peradaban bangsa tersebut. Salah satu contoh
yaitu bangsa Mesir sekitar tahun 4000 SM masyarakatnya sudah mengenal tulisan,
sehingga pada saat itu, bangsa Mesir sudah memasuki zaman sejarah. Zaman
prasejarah di Indonesia diperkirakan berakhir pada masa berdirinya Kerajaan
Kutai, sekitar abad ke-5, dibuktikan dengan adanya prasasti yang berbentuk yupa yang
ditemukan di tepi Sungai Mahakam, Kalimantan Timur.
Berdasarkan geologi, terjadinya bumi sampai sekarang dibagi
ke dalam empat zaman. Zaman-zaman tersebut merupakan periodisasi atau
pembabakan prasejarah yang terdiri dari:
1.
Arkaezoikum
Zaman ini berlangsung kira-kira 2500
juta tahun, pada saat itu kulit bumi masih panas, sehingga tidak ada kehidupan.
Dapat diartikan sebagai masa tanpa kehidupan. Bumi masih dalam keadaan membara
dan jarak bumi dan bulan masih sangat dekat, berbagai benda ruang angkasa
seperti meteor atau meteirit (berukuran kecil) dengan mudah jatuh ke bumi yang
belum terlindung udara.
2.
Paleozoikum
Paleozoikum atau sering pula disebut
sebagai zaman primer atau zaman hidup tua berlangsung selama 340 juta tahun.
Makhluk hidup yang muncul pada zaman ini seperti mikro organisme, ikan, ampibi,
reptil dan binatang yang tidak bertulang punggung.
3.
Mesozoikum
Mesozoikum atau sering pula disebut
sebagai zaman sekunder atau zaman hidup pertengahan berlangsung selama
kira-kira 140 juta tahun, antara 251 hingga 65 juta tahun yang lalu. Pada zaman
pertengahan ini, reptil besar berkembang dan menyebar ke seluruh dunia sehingga
pada zaman ini sering pula disebut sebagai zaman reptil.
4.
Neozoikum
Neozoikum atau zaman hidup
pertengahan dibagi menjadi menjadi dua zaman, yaitu zaman Tersier dan zaman
Kuartier. Zaman Tersier berlangsung sekitar 60 juta tahun. Zaman ini ditandai
dengan berkembangnya jenis binatang menyusui.Sementara itu, Zaman Kuartier ditandai
dengan munculnya manusia sehingga merupakan zaman terpenting. Zaman ini
kemudian dibagi lagi menjadi dua zaman, yaitu zaman Pleitosen dan Holosin.
Zaman Pleitosen (Dilluvium)
berlangsung kira-kira 600.000 tahun yang ditandai dengan adanya manusia purba.Zaman
pleistosen ditandai dengan meluasnya lapisan es di kedua kutub Bumi (zaman
glacial) dan diseling dengan zaman ketika es kembali mencair (zaman
interglacial). Keadaan ini silih berganti selama zaman pleistosin sampai empat
kali. Di daerah tropika zaman glacial ini berupa zaman hujan (zaman pluvial)
yang diseling dengan zaman kering (interpluvial). Corak penghidupan yang
menggantungkan diri kepada alam masih lanjut pada masa Pasca plestosen atau
permulaan Holosen. Corak mementingkan perburuan dan pengumupulan bahan makanan
terbukti dari alat-alat batu yang dapat ditemuka di beberapa tempat misalnya
kapak genggam Sumatra. Gejala hidup bercocok tanam dan beternak timbul sekitar
6000 tahun sebelum masehi kegiatan lain dalam corak penghidupan yang makin meningkat
dengan pesat ini ialah penyempurnaan teknik pembuatan alat-alat batu yang mulai
diupam dengan halus melalui proses yang lebih maju. Zaman pleistosen berakhir
10.000 tahun Sebelum Masehi kemudian diikuti oleh datangnya zaman Alluvium atau
zaman Holosin yang masih berlangsung sampai sekarang. Dari zaman ini muncullah
nenek moyang manusia sekarang, yaitu spesies homo sapiens atau makhluk cerdas.
Masa 600 tahun sebelum masehi sampai kurang lebih 200 tahun sebelum
masehi biasanya disebut jaman Yunani. Dalam jaman itu proses-proses
perkembangan know how tetap mendasari kehidupan sehari-hari, sekalipun
tingkatannya sudah jauh lebih maju dari pada jaman sebelumnya.
Dalam lapangan pengetahuan yang berdasarkan sikap dan
pemikiran yang sekedar menerima apa adanya, terjadi perubahan besar, dan
perubahan ini dianggap sebagai dasar ilmu pengetahuan modern. Hal ini
berdasarkan pada sikap bangsa Yunani yang tidak dapat menerima
pengalaman-pengalaman tersebut secara pasif – receptif. Mereka memilih “inquiry
atitud” dan “inquiry mind”.
Tokoh
Yunani yang memberikan sumbangan pada perkembangan ilmu pengetahuan, di
antaranya adalah Thales, Pythagoras, Aristoteles, dan Archimedes.
1.
Thales (624-548 SM)
Dianggap sebagai orang pertama yang
mempertanyakan dasar dari alam dan isi dari alam ini. Dalam rangka membahas
perkembangan ilmu pengetahuan, yang terpenting bukanlah jawaban yang diberikan,
tetapi diajukannya pertanyaan tersebut. Thales menekankan pentingnya
pertanyaan. Pengajuan pertanyaan yang terus menerus akan menimbulkan atau
menyebabkan pemeriksaan dan penelitian yang terus menerus juga. Dengan demikian
pertanyaan suatu motor yang tetap mendorong pemikiran dan penyelidikan.
2.
Pythagoras (580-500 SM)
Pythagoras adalah ahli filsafat yang
sangat penting dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan. Salah satu
penemuannya yang terkenal adalah hukum atau dalil Pythagoras, yaitu bahwa dalam segitiga siku-siku
dengan sisi-sisi A dan B serta hepotenusa C , berlaku A2 + B2 =
C2.
3.
Aritoteles (384-322 SM)
Peninggalannya yang penting dalam
hubungannya dengan ilmu pengetahuan adalah logika, biologi, dan metafisika.
Dalam bukunya yang berjudul logika, ia mengemukakan analisis bahasa yang
didasarkan pada silogisme. Pada dasarnya, silogisme terdiri dari 3 kalimat.
Kalimat ke-1 mengutarakan soal yang umum disebut premis mayor. Kalimat ke-2
mengenai soal yang khusus dan disebut premis minor. Kalimat ke-3 merupakan
kesimpulan yang ditarik berdasarkan kedua premis tersebut.
4. Archimedes (287-212 SM)
Archimedes mempelajari matematika,
fisika, dan mekanika serta menerapkan sebagian penemuannya pada usaha membuat
alat-alat. Perhitungan dan penemuan hukum Archimedes dimulai dengan pengalaman,
dan kemudian diidealisasikan dalam alam pemikiran(analisis teoritis), akhirnya
dibuktikan dengan percobaan. Dengan demikian, sebenarnya Archimedes sudah
menemukan landasan ilmu pengetahuan modern.
C. Zaman Batu dan Zaman Logam
1.
Zaman Batu
Zaman
Batu terjadi sebelum logam dikenal. Zaman batu menunjuk pada suatu periode di
mana alat-alat kehidupan manusia umumnya/dominan terbuat dari batu, walaupun
ada juga alat-alat tertentu yang terbuat dari kayu dan tulang. Zaman batu ini
diperiodisasi lagi menjadi 4 zaman, antara lain:
a.
Paleolitikum (Zaman Batu Tua)
Paleotikum adalah zaman prasejarah yang bermula kira-kira
50.000 hingga 100.000 tahun yang lalu. Periode zaman ini adalah antara tahun
50.000 SM - 10.000 SM.Pada zaman ini, manusia Peking dan manusia Jawa telah
ada. Di Afrika, Eropa dan Asia, manusia Neanderthal telah hidup pada awal tahun
50.000 SM, manakala pada tahun 20 000 SM, manusia Cro-magnon sudah menguasai
kebudayaan di Afrika Utara dan Eropa. Dengan tokohnya adalah manusia purba,
perkembangan ilmu dicirikan dengan penggunaan alat-alat sederhana yang dibuat
dari batu dan tulang, mengenal cocok taman dan beternak, dan dalam kehidupan
sehari-hari didasari dengan pengamatan primitif menggunakan sistem “trial and
error” (mencoba-coba dan salah) yang kemudian berkembang menjadi “know how”.
Beberapa perkembangan kebudayaan ditemukan di sekitar
Pacitan (ditemukan oleh Von Koenigswald) dan Ngandong. Pada zaman ini, manusia
hidup secara nomaden atau berpindah-pindah dalam kumpulan kecil untuk
mencari makanan. Mereka mencari biji-bijian, umbi, serta dedaunan sebagai
makanan. Mereka tidak bercocok tanam. Mereka menggunakan batu, kayu dan tulang binatang untuk
membuat peralatan sehari-hari. Alat-alat ini juga digunakan untuk
mempertahankan diri dari musuh. Peninggalan yang ditemukan antara lain berupa
peralatan batu seperti flakes (alat penyerpih berfungsi misalnya
untuk mengupas, menguliti), chopper (kapak genggam/alat penetak),
selain itu terdapat pula peralatan dari tulang.
Kapak genggam banyak ditemukan di daerah Pacitan, biasa
disebut Chopper (alat penetak/pemotong). Dinamakan kapak genggam karena alat
tersebut serupa dengan kapak, tetapi tidak bertangkai dan cara menggunakannya
dengan cara menggenggam. Pembuatannya dengan cara memangkas salah satu sisi
batu sampai menajam dan sisi lainnya dibiarkan apa adanya sebagai tempat
menggenggam.
Spesies manusia purba yang telah ada: Meganthropus
Paleojavanicus, Pithecanthropus Erectus (Pithecanthropus Mojokertensis,
Pithecanthropus Robustus)
b. Mesolitikum
Mesolitikum atau Zaman Batu Tengah (Bahasa Yunani: mesos “tengah”,
lithos batu) adalah suatu periode dalam perkembangan teknologi manusia, antara
Paleolitik atau Zaman Batu Tua dan Neolitik atau Zaman Batu Muda. Istilah ini
diperkenalkan oleh John Lubbock dalam makalahnya "Zaman Prasejarah" (bahasa
Inggris: Pre-historic Times) yang diterbitkan pada tahun 1865.
Pada zaman mesolitikum di Indonesia, manusia hidup tidak
jauh berbeda dengan zaman paleolitikum, yaitu dengan berburu dan menangkap ikan, namun
manusia pada masa itu juga mulai mempunyai tempat tinggal agak tetap dan
bercocok tanam secara sederhana. Tempat tinggal yang mereka pilih umumnya
berlokasi di tepi
pantai (kjokkenmoddinger) dan goa-goa (abris sous roche) sehingga di
lokasi-lokasi tersebut banyak ditemukan berkas-berkas kebudayaan manusia pada
zaman itu.
c. Neolitikum (Zaman Batu Muda)
Neolitikum atau Zaman Batu Muda adalah fase atau
tingkat kebudayaan pada zaman pra aksara yang mempunyai ciri-ciri berupa unsur
kebudayaan, seperti peralatan dari batu yang diasah, pertanian menetap, peternakan, dan pembuatan tembikar.
d. Megalitikum (Zaman batu besar)
Megalitikum berasal dari kata mega yang berarti besar, dan
lithos yang berarti batu. Zaman Megalitikum biasa disebut dengan zaman batu
besar, karena pada zaman ini manusia sudah dapat membuat dan meningkatkan
kebudayaan yang terbuat dan batu-batu besar. Pada zaman ini manusia sudah mengenal
kepercayaan. Walaupun kepercayaan mereka masih dalam tingkat awal, yaitu
kepercayaan terhadap roh nenek moyang. Kepercayaan ini muncul karena
pengetahuan manusia sudah mulai meningkat. Menurut Von Heine Geldern,
kebudayaan Megalithikum menyebar ke Indonesia melalui 2 gelombang yaitu :
a. Megalith Tua menyebar ke Indonesia
pada zaman Neolithikum (2500-1500 SM) dibawa oleh pendukung Kebudayaan Kapak
Persegi (Proto Melayu). Contoh bangunan Megalithikum adalah menhir, punden
berundak-undak, Arca-arca Statis.
b. Megalith Muda menyebar ke Indonesia
pada zaman perunggu (1000-100 SM) dibawa oleh pendukung Kebudayaan Dongson
(Deutro Melayu). Contoh bangunan megalithnya adalah peti kubur batu, dolmen,
waruga Sarkofagus dan arca-arca dinamis. Apa yang dinyatakan dalam uraian di
atas, dibuktikan dengan adanya penemuan bangunan batu besar seperti kuburan
batu pada zaman prasejarah, banyak ditemukan manik-manik, alat-alat perunggu
dan besi.
2.
Zaman Logam
Dengan
tokohnya kerajaan Mesir, juga kerajaan Cina dan Sumeria, berkembang pemakaian
logam, terutama besi dan perunggu sebagai bahan peralatan sehari-hari, baik
sebagai perhiasan, peralatan masak, atau bahkan peralatan perang dan patung.
Contohnya adalah karya-karya, seperti patung istri raja Firaun (Neferitti ) dari
Mesir; penggunaan alat-alat dari besi sekitar abad 15 s.M di Sumeria (Irak),
penggunaan peralatan perang dari perunggu di Cina pada masa Dinasti Shang (abad
15 s.M), dan penggunaan besi untuk peralatan perang pada masa Dinasti Chin
(abad 5 s.M).
Zaman Logam, yaitu kebudayaan
manusia sebagian besar menggunakan benda-benda yang terbuat dari logam atau
zaman ketika manusia sudah menggunakan alat-alat kehidupan dengan peralatan
yang berasal dari logam.
·
Zaman Tembaga, adalah zaman ketika
manusia mulai mengenal peralatan dari logam.
·
Zaman Perunggu, adalah zaman ketika
manusia mampu membuat alat-alat dari perunggu. Contohnya: Kapak Corong, nekara,
dan perhiasan perunggu.
·
Zaman Besi, yaitu zaman ketika
manusia telah dapat mengolah bijih-bijih besi untuk membuat peralatan-peralatan
yang dibutuhkan.
BAB III
PENUTUP
1.
zaman nirkela adalah istilah yang
digunakan untuk merujuk kepada masa dimana catatan sejarah yang tertulis belum
tersedia.
2.
Tokoh perkembangan sains pada masa
kejayaan yunani meliputi: Thales, Pythagoras, Aristoteles, dan Archimedes.
Sedangkan tokoh perkembangan pada zaman renaissance adalah Nicholas Copernicus,
Galileo Galilei, Tycho Brahe, Johannes Kepler, Francies Bacon, dan Andreas
Vesalius.
3.
Zaman batu menunjuk pada suatu
periode di mana alat-alat kehidupan manusia umumnya/dominan terbuat dari batu,
walaupun ada juga alat-alat tertentu yang terbuat dari kayu dan tulang.
4.
Zaman Logamyaitu kebudayaan manusia
sebagian besar menggunakan benda-benda yang terbuat dari logam atau zaman
ketika manusia sudah menggunakan alat-alat kehidupan dengan peralatan yang
berasal dari logam.
Seluruh
peserta diskusi harus selalu aktif dalam kegiatan belajar mengajar baik itu
berupa bertanya, memberikan jawaban, maupun memberikan sanggahan agar tujuan
dari pembelajaran tersebut dapat dicapai dengan maksimal.
Abadiyah, Muflihatul. 2014. Sejarah Perkembangan Sains. Diakses dari http://muflihatulabadiyah.blogspot.co.id/2014/12/sejarah-perkembangan-sains.html pada 10 Maret 2018
Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika edisi kelima. Jakarta:
Erlangga
Nagato, Arista. 2011. Perkembangan
Ilmu Pengetahuan Alam. Diakses dari http://aristanagato.blogspot.co.id/2011/03/perkembangan-ilmu-pengetahuan-alam.html pada 09 Maret 2018

Tidak ada komentar:
Posting Komentar