MAKALAH
Pendidikan Agama Islam
Disusun
oleh :
NAMA : HASNIATI
NIM
: H0417326
KELAS : FISIKA / B
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
SULAWESI BARAT
2017
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Dizaman modern saat ini Ilmu Pengetahuan
sangat dibutuhkan dalam kemajuan suatu bangsa,serta ilmu tersebut akan
berpengaruh terhadap taraf ekonomi,sosial,dan intelektual seseorang.Dari tahun
ketahun IPTEK sudah berkembang dengan pesat.Bahkan untuk oknum-oknum tertentu
IPTEK merupakan suatu kebutuhan primer.
Islam sangat memperhatikan pentingnya
ilmu pengetahuan,teknologi,dan seni dalam kehidupan umat manusia .Martabat
manusia disamping ditentukan oleh kemampuan mengembangkan ilmu
pengetahuan,teknologi,dan seni.Bahkan didalam Al-Qur´an sendiri Allah
menyatakan bahwa hanya orang yang berilmulah yang benar takut kepada Allah.
IPTEK dan seni dalam praktik mampu
mengangakat harkat dan martabat manusia karena melalui IPTEK dan seni manusia
mampu melakukan eksplorasi kekayaan alam yang disediakan oleh Allah.Oleh karena
itu dalam pengembangan ilmu IPTEK dan seni,nilai-nilai islam tidak boleh
diabaikan agar hasil yang diperoleh memberikan kemanfaaatan sesuai dengan
fitrah hidup manusia.
1.2
Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
konsep IPTEKS dalam islam?
2. .Bagaimana
tanggungjawab seseorang yang berilmu terhadap alam dan lingkungan?
3. Menjelaskan
keutamaan orang yang beriman dan beramal?
4. Bagaimana
tanggungjawab seseorang yang berilmu terhadap alam dan lingkungan?
1.3
Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan
pengertian IPTEKS dalam pandangan islam
2. Membedakan
antara ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
3. Menyebutkan
sumber pengembangan IPTEK dalam islam
4. Berperilaku
arif dan bijaksana dalam pengembangan dan memanfaatkan produk teknologi dalam
kehidupan sehari – hari
5. Menghindarkan
diri dari kesombongan intelektual dan menyadari bahwa pada hakikatnya IPTEKS
itu adalah suatu proses pencarian bagaimana sunnatullah itu terjadi di alam
semesta
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni
2.1.1 Konsep IPTEK dalam Islam
Definisi IPTEK
Berbagai
definisi tentang sains, teknologi dan seni telah diberikan oleh para
filsuf, ilmuwan, dan budayawan.
Seolah – olah mereka mempunyai definisi masing – masing sesuai dengan apa yang
mereka senangi.
Menurut Mansoer,
Hamdan ,dkk (2004, 9)
“Pengetahuan adalah sesuatu yang diketahui manusia
melalui tangkapan panca indera, intuisi,
dan filsafat, sedangkan ilmu adalah pengetahuan yang sudah
diklasifikasikan, diorganisasikan,
disistematikan dan diinterprestasi sehingga menghasilkan kebenaran obyektif,sudah diuji kebenarannya dan dapat
diuji ulang secara ilmiah”. Jadi,pengetahuan adalah segala fenomena alam yang
dapat dicapai oleh indera manusia.
Istilah teknologi merupakan produk ilmu
pengetahuan.Dalam sudut pandang budaya,merupakan salah satu unsur budaya
sebagai hasil penerapan praktis dari ilmu pengetahuan. Seni merupakan ekspresi jiwa
seseorang.Hasil ekspresi jiwa tersebut berkembang menjadi bagian dari budaya
manusia.Seni identik dengan keindahan.Keindahan hakiki identik dengan
kebenaran.Keduanya memiliki nilai yang sama yaitu keabadian.
2.1.2
Syarat-syarat Ilmu
Suatu pengetahuan dapat
dikategorikan sebagai ilmu apabila memenuhi tiga unsur pokok sebagai berikut:
1.Ontologi
2.Epistimologi
3.Aksiologi
2.1.3 Sumber Ilmu
Pengetahuan
Dalam pemikiran islam ada dua sumber ilmu yaitu akal dan wahyu.Keduanya tidak boleh dipertentangkan.Manusia diberi
kebebasan dalam mengembangkan akal budinya bedrdasarkan tuntunan Qur´an dan
Sunnah Rosul.Atas dasar itu dalam pemikiran islam terbagi dua sifat:
1.Abadi(perennial
knowledge)
2.Perolehan
(acquired knowledge)
2.2
Integrasi Iman,Ilmu,dan Amal
Dalam
pandangan islam,antara agama,ilmu pengetahuan,teknologi,dan seni terdapat hubungan
yang harmonis dan dinamis yang terintegrasi kedalam suatu sistem yang disebut
Dinul Islam.Didalamnya terkaandung tiga unsur pokok yaitu akidah,syariah,dan
akhlak dengan kata lain imaan,ilmu,dan amal shalih.Ketiga inti ajaran yaitu Iman,Ilmu,dan Ikhsan terintegrasi dalam Dinul
Islam. Dalam(Qs 14 ibrahim:24-25)dinyatakan:
Artinya:”Tidaklah
kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpaman kalimat yang
baik(Dinul Islam)seperti sebatang pohon yang baik,akarnya kokoh (menghujam
kebumi) dan cabangnya (menjulam) kelangit.Pohon itu mengeluarkan buahnya setiap
musim dengan seizin Tuhannya.Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk
manusia agar mereka selalu ingat”.
Dari ayat diatas menggambarkan
keutuhan antara iman,ilmu,dan amal.
Ketiga tersebut tidak dapat dipisahkan antar satu sama lain.Iman
diartikan dengan akar dari sebuah pohon yang menompang
tegaknya ajaran islam.Ilmu diartikan
sebagai batang pohon yang mengeluarkan dahan-dahan dan cabang- cabang ilmu
pengetahuan sedangkan amal ibarat buah dari pohon itu identik dengan teknologi
dan seni. PTEKS yang dikembangkan diatas nilai-nilai iman dan ilmu akan
menghasilkan amal shaleh bukan kerusakan alam.
2.3 Keutamaan
Orang Beriman dan Beramal
Perbuatan baik
seseorang tidak akan bernilai amal saleh apabila perbuatan tersebut tidak dibangun diatas nilai-nilai iman dan
ilmu yang benar.Ilmu-ilmu yang dikembangkan atas dasar iman dan ketakwaan kepada
Allah swt,akan memberikan kemaslahatan bagi kehidupan umat manusia termasuk
bagi lingkungannya. Menurut Al-Ghazali makhluk yang paling mulia adalah
manusia,sedangkan sesuatu yang mulia
pada diri manusia adalah hatinya.Tugas utama pendidik adalah menyempurnakan,membersihkan,dan menggiring
peserta didik agar hatinya dekat kepada
Allah swt melalui pengembangan ilmu pengetahuan.
2.4
Tanggungjawab Ilmuwan terhadap Alam
dan Lingkungan
Ada dua fungsi
utama manusia didunia yaitu”Abdun”(hamba Allah) dan sebagai khalifah Allah
dimuka bumi.Esensi dari “Abdun” adalah ketaatan,ketundukan,dan kepatuhan kepada kebenaran dan keadilan
Allah,sedangkan esensi khalifah adalah adalah tanggungjawab terhadap diri sendiri dan
alam lingkungannya,baik lingkungan sosial dan lingkungan alam. Untuk
melaksanakan tanggungjawab,manusia diberi keistimewaan berupa kebebasan untuk
memilih dan berkreasi sekaligus menghadapkannya dengan tuntunan kodratnya
sebagai makhluk psikofisik.Namun ia harus sadar akan keterbatasan-nya yang
menuntut ketaatan dan ketundukan terhadap aturan Allah,baik dalam konteks
ketaatan terhadap pemerintah beribadah maupun ketaatan terhadap
Sunnahtullah”hukum alam”dialam ini.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manusia
adalah satu-satunya makhluk yang Allah karuniakan akal sebagai alat untuk
berpikir.Dengan akal manusia mampu menyerap ilmu pengetahuan dan menciptakan
teknologi,serta menghasilkan karya seni,sehingga dapat menciptakan peradaban
dimuka bumi.Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia melalui
tangkapan panca indera intuisi dan
firasat.Jadi ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni dalam islam sangat
mempengaruhi bagi kemajuan agama islam.Serta dengan keimanan dan ketakwaan
terhadap Allah swt,manusia diberikan derajat yang lebih tinggi dan manusia juga memiliki
tanggungjawab terhadap Allah yaitu beribadah
kepada Allah dan menjaga keindahan dan keaslian alam.
3.2
Saran
1. Pengembangan
IPTEK dan seni dalam islam sebaiknya sesuai dengan syariat islam yang ada.
2. IPTEK
dalam islam diharapkan mampu menompang kemajuan kehidupan umat islam.
3. Ada
bagusnya jika seseorang yang memiliki intelektual yang tinggi memanfaatkan itu
dengan sebaik-baiknya sesuai dengan syariat islam.
4. Dan
sebagai makhluk ciptaan Allah maka wajib bagi kita untuk taat terhadap apa yang diberlakukan Allah kepada kita yaitu
mengerjakan yang ma´ruf dan menjauhkan dari yang mungkar.
DAFTAR PUSTAKA
Mansur,hamdan.dkk…2004.Pendidikan agama islam diperguruan tinggi
umum.Jakarta; direktorat perguruan
tinggi agama islam departemen agama RI.
Hafudhuddin . didin . 2003 islam aplikatif. Jakarta : gema insane Widagdo
.2001. desain dan kebudayaan-Jakarta.dirjen dikti depdiknas RI.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar